Lubang Biopori, Langkah Kecil Mencegah Banjir
Ketika musim penghujan tiba, biasanya muncul kekhawatiran
akan timbulnya banjir.
Pemerintah biasanya memperbaiki gorong-gorong dan saluran
air agar air dapat mudah mengalir, juga membersihkan sungai agar aliran airnya lancar dan tidak
meluap.
Kita pun dapat ikut serta membantu pemerintah dalam mencegah
dan mengatasi banjir dengan cara yang sederhana. Hal termudah yang dapat kita lakukan adalah dengan membuat
lubang-lubang biopori.
Apa itu lubang Biopori?
Lubang Biopori adalah lubang yang dibuat sedalam 80-100cm
dengan diameter 10-30 cm, yang dimaksudkan sebagai lubang untuk menampung air hujan
dan meresapkannya kembali ke tanah.
Lubang Biopori yang bisa digunakan menjadi tempat pengomposan | Sumber |
Prinsip Kerja Biopori
Prinsip kerja lubang peresapan biopori sangat sederhana.
Lubang yang kita buat, kemudian diberi sampah organik yang
akan memicu biota tanah seperti cacing,
semut dan akar tanaman untuk membuat rongga-rongga (lubang) di dalam tanah yang
disebut biopori. Rongga-rongga (biopori) ini akan menjadi saluran bagi air untuk
meresap kedalam tanah.
Manfaat lubang Biopori adalah untuk memperbesar daya tampung
tanah terhadap air hujan, juga mengurangi genangan air yang selanjutnya
mengurangi limpahan air hujan turun ke sungai. Dengan demikian, aliran dan
volume air sungai ke tempat yang lebih rendah juga akan berkurang.
Tempat yang dapat dibuat lubang biopori biasanya pada alas
saluran air hujan di sekitar rumah, di sekeliling pohon, atau pada tanah kosong
antar tanaman / batas tanaman.
Cara Pembuatan Lubang Biopori :
Alat untuk melubangi tanah dan membuat biopori | Sumber |
1. Buatlah lubang silindris vertikal di tanah dengan
diameter 10-30 cm dan kedalaman 30-100 cm serta jarak antar lubang 50-100 cm.
2. Mulut lubang dapat diperkuat dengan semen setebal 2 cm
dan lebar 2-3 cm serta diberikan pengaman agar tidak ada anak kecil atau orang yang terperosok.
3. Lubang diisi dengan sampah organik seperti daun, sampah dapur, ranting pohon, sampah sisa makanan, dsb.
Sampah dalam lubang lama kelamaan akan menyusut sehingga perlu diisi
kembali. Pada akhir musim kemarau, sampah tersebut dapat dikuras dan digunakan sebagai pupuk kompos alami.
4. Jumlah lubang biopori yang akan dibuat sebaiknya dihitung berdasarkan besar kecil
laju resapan air dan wilayah yang tidak meresap air dengan
rumus = intensitas hujan (mm perjam) x luas bidang kedap air (m2) / laju resapan air perlubang (liter perjam).
Dimana lokasi pembuatan Lubang Resapan Biopori
1. Dihalaman rumah, perkantoran, lapangan parkir
2. Di parit / selokan yang berfungsi hanya untuk aliran pembuangan air hujan saja
3. Dilahan kebun dan areal terbuka lainnya
Dengan Biopori kita dapat menyelesaikan sebagian persoalan sampah, memperoleh pupuk, dan sekaligus membantu mencegah dan mengatasi banjir.
Hari ini dan di masa mendatang, kita butuh lebih banyak lagi
biopori. Jadi, mari ramai-ramai membuat Biopori !
Demikian Artikel seputar Lubang Biopori, Langkah Kecil Mencegah Banjir semoga artikel di atas dapat membantu Anda dalam memerangi global warming dan bermanfaat bagi Anda.
Demikian Artikel seputar Lubang Biopori, Langkah Kecil Mencegah Banjir semoga artikel di atas dapat membantu Anda dalam memerangi global warming dan bermanfaat bagi Anda.
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Blog Indahnya Berbagi
1 komentar:
Mari cegah banjir dengan menanam pohon sekaligus mendapatkan manfaat ekonomi atas penanaman dan kampanyenya. http://www.greenwarriorindonesia.com
Posting Komentar